Sebuah Kisah Sedih Menyentuh Hati Cinta Sang Ayah Kepada Anaknya
*SEBUAH KISAH TENTANG CINTA*
Sementara di ruang tamu, ibu sedang mengobrol dengan anak perempuannya. "Cinta ayahmu kepadamu luar biasa, tetapi lebih banyak disimpan dalam hati karena kau perempuan", kata ibu.
------------------------------------------------------
------------------------------------------------------
Aku mendengarkan ibu dengan heran. "Ketika kau melanjutkan kuliah ke Jakarta dan aku bersana ayahmu mengantarmu ke stasiun, kau dan aku saling berpelukan.
Ayahmu hanya memandang. Dia bilang juga ingin memelukmu, tapi sebagai laki-laki tak lazim memeluk anak perempuannya di depan orang banyak, maka ia hanya menjabat tanganmu, lalu berdiri sampai kereta itu menghilang", kata ibu.
"Ibu sering menelponmu. Tahukah kamu, itu selalu ayah yang menyuruh dan mengingatkan."
Mengapa bukan ayahmu sendiri yang menelpon?
Dia bilang, "Suaraku tak selembut suaramu, anak kita harus menerima yang terbaik".
"Ketika kau diwisuda, kami duduk dibelakang.
Ketika kau ke panggung dan kuncir di togamu dipindahkan rektor, ayahmu mengajak ibu berdiri agar dapat melihatmu lebih jelas."
"Alangkah cantiknya anak kita ya bu," kata ayahmu sambil menyeka air matanya.
Mendengar cerita ibu di ruang tamu, dadaku sesak, mungkin karena haru dan rasa bersalah.
Jujur saja selama ini kepada ibu aku lebih dekat dan perhatianku lebih besar. Sekarang tergambar kembali kasih sayang ayah kepadaku. Aku teringat ketika naik kelas 2 SMP aku minta dibelikan tas. Ibu bilang ayah belum punya uang.
Tetapi sore itu ayah pulang membawa tas yang ku minta.
Ibu heran, "Tidak jadi ke dokter?" tanya ibu. "Kapan-kapan saja. Nanti minum jahe hangat, batuk akan hilang sendiri," kata ayah.
Rupanya biaya ke dokter, uangnya untuk membeli tasku, membeli kegembiraan hatiku, dengan mengorbankan kesehatannya.
"Dulu setelah prosesi akad nikahmu selesai, ayahmu bergegas masuk kamar.
Kamu tahu apa yang dilakukan?" tanya ibu.
Aku menggeleng, "Ayahmu sujud syukur sambil berdoa untukmu. Air matanya membasahi sajadah.
Dia mohon agar Allah melimpahkan kebahagiaan dalam hidupmu.
Sekiranya kau dilimpahi kenikmatan , dia mohon tidak membuatmu lupa zikir kepada-Nya, mohon cobaan itu adalah cara Tuhan meningkatkan kualitas hidupmu.
Lama sekali dia sujud sambil terisak.
Ibu mengingatkan banyak tamu menunggu.
Dia lalu keluar dengan senyuman tanpa ada bekas air di pelupuk matanya."
Mendengar semua itu, air mataku tak tertahan lagi, tumpah membasahi pipi.
Dari kamar terdengar ayah batuk lagi.
Aku bergegas menemui ayah sambil membersihkan air mata.
"Kau habis nangis?"
Ayah menatapku melihat sisa air di mataku.
"Oh, tidak ayah!" aku tertawa renyah.
Ku pijit betisnya lalu pundaknya.
"Pijitanmu enak sekali seperti ibumu,"katanya sambil tersenyum.
Aku tahu, meski sakit, ayah tetap ingin menyenangkan hatiku dengan pujian.
Itulah pertama kali aku memijit ayah,. Aku melihat betapa gembira wajah ayah. Aku terharu.
"Besok suamiku menyusul, ambil cuti seminggu seperti aku. Nanti sore ayah ku antar ke dokter."kataku.
Ayah menolak, "Ini hanya batuk ringan, nanti akan sembuh sendiri."
"Harus ke dokter, aku pulang memang ingin membawa ayah ke dokter, mohon jangan tolak keinginanku, "kataku berbohong.
Ayah terdiam.
Sebenarnya aku pulang hanya ingin berlibur, bukan ke dokter. Tapi aku berbohong agar ayah mau ku bawa ke dokter.
Aku bawa ayah ke dokter spesialis.
Ayah protes lagi, dia minta dokter umum yang lebih murah. Aku hanya tersenyum.
Hasil pemeriksaan ayah harus masuk rumah sakit hari itu juga. Aku bawa ke rumah sakit terbaik di kotaku.
Ibu bertanya setengah protes,"Dari mana biayanya?"
Aku tersenyum.
"Aku menanggung seluruhnya bu.
Sejak muda ayah sudah bekerja keras mencari uang untukku.
Kini saatnya aku mencari uang untuk ayah.
Aku bisa, aku bisa bu!"
Kepada dokter aku berbisik, "Tolong lakukan yang terbaik untuk ayahku dok, jangan pertimbangkan biaya, "kataku.
Dokter tersenyum.
Ketika ayah sudah dirumah dan aku pamit pulang, aku tidak menyalami, tetapi merangkul dengan erat untuk membayar keinginannya di stasiun dulu.
"Seringlah ayah menelponku, jangan hanya ibu , "kataku.
Ayahmu hanya memandang. Dia bilang juga ingin memelukmu, tapi sebagai laki-laki tak lazim memeluk anak perempuannya di depan orang banyak, maka ia hanya menjabat tanganmu, lalu berdiri sampai kereta itu menghilang", kata ibu.
"Ibu sering menelponmu. Tahukah kamu, itu selalu ayah yang menyuruh dan mengingatkan."
Mengapa bukan ayahmu sendiri yang menelpon?
Dia bilang, "Suaraku tak selembut suaramu, anak kita harus menerima yang terbaik".
"Ketika kau diwisuda, kami duduk dibelakang.
Ketika kau ke panggung dan kuncir di togamu dipindahkan rektor, ayahmu mengajak ibu berdiri agar dapat melihatmu lebih jelas."
"Alangkah cantiknya anak kita ya bu," kata ayahmu sambil menyeka air matanya.
Mendengar cerita ibu di ruang tamu, dadaku sesak, mungkin karena haru dan rasa bersalah.
Jujur saja selama ini kepada ibu aku lebih dekat dan perhatianku lebih besar. Sekarang tergambar kembali kasih sayang ayah kepadaku. Aku teringat ketika naik kelas 2 SMP aku minta dibelikan tas. Ibu bilang ayah belum punya uang.
Tetapi sore itu ayah pulang membawa tas yang ku minta.
Ibu heran, "Tidak jadi ke dokter?" tanya ibu. "Kapan-kapan saja. Nanti minum jahe hangat, batuk akan hilang sendiri," kata ayah.
Rupanya biaya ke dokter, uangnya untuk membeli tasku, membeli kegembiraan hatiku, dengan mengorbankan kesehatannya.
"Dulu setelah prosesi akad nikahmu selesai, ayahmu bergegas masuk kamar.
Kamu tahu apa yang dilakukan?" tanya ibu.
Aku menggeleng, "Ayahmu sujud syukur sambil berdoa untukmu. Air matanya membasahi sajadah.
Dia mohon agar Allah melimpahkan kebahagiaan dalam hidupmu.
Sekiranya kau dilimpahi kenikmatan , dia mohon tidak membuatmu lupa zikir kepada-Nya, mohon cobaan itu adalah cara Tuhan meningkatkan kualitas hidupmu.
Lama sekali dia sujud sambil terisak.
Ibu mengingatkan banyak tamu menunggu.
Dia lalu keluar dengan senyuman tanpa ada bekas air di pelupuk matanya."
Mendengar semua itu, air mataku tak tertahan lagi, tumpah membasahi pipi.
Dari kamar terdengar ayah batuk lagi.
Aku bergegas menemui ayah sambil membersihkan air mata.
"Kau habis nangis?"
Ayah menatapku melihat sisa air di mataku.
"Oh, tidak ayah!" aku tertawa renyah.
Ku pijit betisnya lalu pundaknya.
"Pijitanmu enak sekali seperti ibumu,"katanya sambil tersenyum.
Aku tahu, meski sakit, ayah tetap ingin menyenangkan hatiku dengan pujian.
Itulah pertama kali aku memijit ayah,. Aku melihat betapa gembira wajah ayah. Aku terharu.
"Besok suamiku menyusul, ambil cuti seminggu seperti aku. Nanti sore ayah ku antar ke dokter."kataku.
Ayah menolak, "Ini hanya batuk ringan, nanti akan sembuh sendiri."
"Harus ke dokter, aku pulang memang ingin membawa ayah ke dokter, mohon jangan tolak keinginanku, "kataku berbohong.
Ayah terdiam.
Sebenarnya aku pulang hanya ingin berlibur, bukan ke dokter. Tapi aku berbohong agar ayah mau ku bawa ke dokter.
Aku bawa ayah ke dokter spesialis.
Ayah protes lagi, dia minta dokter umum yang lebih murah. Aku hanya tersenyum.
Hasil pemeriksaan ayah harus masuk rumah sakit hari itu juga. Aku bawa ke rumah sakit terbaik di kotaku.
Ibu bertanya setengah protes,"Dari mana biayanya?"
Aku tersenyum.
"Aku menanggung seluruhnya bu.
Sejak muda ayah sudah bekerja keras mencari uang untukku.
Kini saatnya aku mencari uang untuk ayah.
Aku bisa, aku bisa bu!"
Kepada dokter aku berbisik, "Tolong lakukan yang terbaik untuk ayahku dok, jangan pertimbangkan biaya, "kataku.
Dokter tersenyum.
Ketika ayah sudah dirumah dan aku pamit pulang, aku tidak menyalami, tetapi merangkul dengan erat untuk membayar keinginannya di stasiun dulu.
"Seringlah ayah menelponku, jangan hanya ibu , "kataku.
Ayah di dalam kamar, beberapa kali batuk-batuk.
Ibu mengedipkan mata sambil tersenyum.
Dalam perjalanan pulang, aku berfikir, berapa anak yang tidak paham dengan ayahnya seperti diriku sendiri.
Selama ini aku tidak paham betapa besar cinta ayah kepadaku.
Hari-hari berikutnya aku selalu berdoa.
Namun kini dengan perasaan berbeda.
Terbayang ketika ayah bersujud pada hari pernikahanku sampai sajadahnya basah dengan air mataku....
Betapa besar cinta kasih seorang ayah , tidaklah jauh dengan cinta kasih seorang ibu.
Semoga Allah masih memberikan waktu yang cukup, untuk aku bisa lebih banyak lagi memijit kaki ayah, memeluk dan menumpahkan cintaku pada ayah. Seperti cintaku pada ibu.... Aamiin
Rabbighfir lii wa li waalidayya warhamhuma kama rabbayaani shagiira...
Ya Allah ampunilah dosaku juga orang tuaku, jagalah mereka seperti mereka merawatku di waktu kecil....
Aamiin... Aamiin Ya Rabbal'alamiin.
Diposting By :
Dalam perjalanan pulang, aku berfikir, berapa anak yang tidak paham dengan ayahnya seperti diriku sendiri.
Selama ini aku tidak paham betapa besar cinta ayah kepadaku.
Hari-hari berikutnya aku selalu berdoa.
Namun kini dengan perasaan berbeda.
Terbayang ketika ayah bersujud pada hari pernikahanku sampai sajadahnya basah dengan air mataku....
Betapa besar cinta kasih seorang ayah , tidaklah jauh dengan cinta kasih seorang ibu.
Semoga Allah masih memberikan waktu yang cukup, untuk aku bisa lebih banyak lagi memijit kaki ayah, memeluk dan menumpahkan cintaku pada ayah. Seperti cintaku pada ibu.... Aamiin
Rabbighfir lii wa li waalidayya warhamhuma kama rabbayaani shagiira...
Ya Allah ampunilah dosaku juga orang tuaku, jagalah mereka seperti mereka merawatku di waktu kecil....
Aamiin... Aamiin Ya Rabbal'alamiin.
Diposting By :
Raih Kemenangan Besar Anda Disitus MARIO QQ, Hanya Dengan Modal Rp.10.000 Anda Bisa Menangkan Jackpot Jutaan Rupiah Setiap Harinya !!!
ReplyDelete✅ BONUS TURN OVER 0.3%
✅ BONUS REFFERAL 15%
✅ WIN RATE GAME 96,9%
✅ 100% PLAYER Vs PLAYER ( NO ROBOT & ADMIN )
✅ Minimal Deposit Bank : Rp.10.000 (BCA MANDIRI BNI BRI DANAMON)
✅ Minimal Deposit Pulsa : Rp.10.000
✅ Support E-Cash : GOPAY , DANA , OVO , LINK
Berapapun Kemenangan Bosku Pasti Akan Kami Bayar dan Kita Proses Dengan Cepat !!!
Hanya Disitus MARIO QQ Yang Memberikan JACKPOT dan BONUS TURN OVER Yang FANTASTIS Loh !!! Ayo Tunggu Apalagi Buruan Daftarkan dan Mainkan
Langsung Disitus Resmi MARIO QQ Dibawah Ini melalui :
WHATSAPP +62 821-4331-1663
Link Alternatif :
- www.vipmario55. info
- www.vipmario55. com
Ingin menghasilkan uang hanya di smartphone atau komputer , segera kunjugi web kami hanya di <a href="http://www.waw4d.com/
ReplyDeleteDownload aplikasi WAW4D dapat FREECHIP main semua games !!• Bonus Member baru 100% (GAME SL0T)• Bonus Member baru 20% (LIVE CASIN0)• Bonus deposit setiap hari 5%• Bonus Claim Absensi Setiap hari 50,000• Cash Back Setiap hari up to 5%Tersedia Deposit Via :• Bank Syariah • Bank Papua/ Seluruh Bank Indonesia• PULSA • OVO • GOPAY • DANA• Min Depo : 10 Ribu (1 Menit)• Min Wd : 25 Ribu (2 Menit)• Min Bet : 100 (Rupiah kecil)
ReplyDelete